Kamis, 01 November 2018

Reportase Filsafat Pendidikan #Pertemuan 4

Ki Hajar Dewantara



Ki Hajar Dewantara adalah tokoh pendidikan taman siswa. Sosok yang mempunyai gaya kepemimpinan yang khas, beliau pernah mengatakan "Suradira Jayaningrat Lebur Dening Pangestu", bahwa kekerasan di duniawi akan dapat lebur oleh penyatuan sujud kita kepada Tuhan Yang Maha Esa. Beliau pernah mengatakan 3 sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, yakni :
1) Tetep, antep, mantep;
2) Ngandel, kandel, kendel, bandel; dan
3) Neng, ning, nung, nang

“Tetep, Antep, Mantep”. Tetep, antep, mantep berawal dari keteguhan berpikir/ ketetapan berpikir. Tetep, artinya mempunyai ketetapan atau keteguhan  pendapat berfikir (pikiran), kalau sesuatu itu telah diyakininya. Sikap tegas, apa yang dikatakan yang diyakini itu benar, tetap dilaksanakan. Pikiran yang telah diyakini kebenarannya, itu harus dilaksanakan dalam satuan tugasnya, dengan sikap cinta kasih penuh kelembutan dan pengertian.
Sebagai manusia yang berakal, hendaknya kita harus memiliki keteguhan berpikir untuk memicu kualitas diri kita. Sedangkan Antep itu berarti berbobot. Pikiran merupakan perasaan yang datang dari akal. Akhlak untuk memeras dinamakan akal. Sedangkan sari-sari atau ampasnya tergantung pengelolaannya. Alat yang digunakan untuk memeras dinamakan akal. Obyek yang ingin diperas namanya pikiran. Nah, pikiran inilah yang menentukan. Akal yang ada pada diri manusia tidak hanya ada di dalam kepala saja, tetapi akal juga ada di dalam hati, dan akal menjadi satu dengan hati. Mantep, yakni dengan seyakin-yakinnya bahwa apa yang dilakukannya adalah benar dan baik. Dalam penugasan dimanapun ditugaskan harus mantep, siap dan berangkat.

“Ngandel, Kandel, Kendel, dan Bandel”. Ngandel, kandel, kendel, dan bandel artinya adalah bahwa percaya akan memberikan pendirian yang tegak, maka kendel (berani), bandel (ampuh). Ngandel, artinya percaya, iman dan tagwa atau pendirian yang tegak. Kandel, artinya penuh ilmunya, penuh pengetahuannya, matang jiwanya. juga tabah hatinya hingga dapat mengatasi segala persoalan. Kendel, artinya berani, apa yang dikatakan benar ya benar, salah ya salah.
Bandel artinya tidak mudah rusak, keropos, tidak lembek, ampuh mentalnya. Kendel dan bandel nantinya akan menyusul sendiri dari sifat ngandel dan kandel tadi.

“Neng, Ning, Nung, Nang”. Istilah ini mengambil dari “kun fayakun”. Ning memiliki arti sesuatu yang manggon. Neng artinya mencari jalan fikiranmu, tenang pikirannya, niatnya baik, suci, diam. Nung artinya kuat, bantingan, ulet, sanggup melakukan tugas yang berat. Nang artinya optimistis, optimisme, ini membawa perjuangan yang berakhir dengan kemenangan, nang artinya menang.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar