Kamis, 18 Oktober 2018

Reportase Filsafat Pendidikan #Pertemuan 3

Nama  : Dwi Kurnia Ningsih
NPM   : 15120062                                 
Kelas  :  7B PGSD


                                    Mengenal dan Dapat Mengatur Dirinya Sendiri



          Rasa kemerdekaan seseorang ada 3 macam
               1.      Berdiri sendiri
               2.      Tidak bergantung orang lain
               3.      Dapat mengatur dirinya sendiri
          Kemarin membahas poin yang ke 3. Yaitu Dapat Mengatur Dirinya Sendiri.
          Ki Hadjar Dewantara mengatakan bahwa manusia adalah titah Tuhan yang terkonstruksi dari raga kasar dan raga halus atau sering disebut dengan Jasmani dan Ruh. Ki Hadjar Dewantara menggunakan pendekatan kosmologi yakni ilmu yang mempelajari struktur dan sejarah alam semesta berskala besar. Sehingga beliau memiliki suatu pemahaman yang begitu luas. 
Jasmani adalah raga manusia yang tampak seperti anggota -anggota badan fisik kita sedangkan Ruh adalah raga halus yang tidak terlihat. Sebagai manusia hendaknya kita mengenali diri kita sendiri, mengenali kekurangan dan kelebihan kita supaya kita dapat mengembangkan potensi dalam diri dan mengatasi segala permasalahan yang muncul.
"Siapa yang mengenali diri sendiri maka ia akan mengenal tuhannya" karena pada dasarnya sifat sifat Allah yang sering disebut Asmaul Husna juga diturunkan ke dalam diri kita. Contohnya seperti Ar-rahman yang berarti pengasih, manusia juga sejatinya diciptakan memiliki sifat kasih dalam dirinya. Maka siapa yang pandai mengenali diri sendiri ia akan dapat megenali Sifat-sifat Allah yang sebagian diturunkan kepada dirinya.
          Kenali diri sendiri maka akan terbentuk kesadaran untuk berpendidikan, dari pendidikan tersebut kembali lagi kepada kita mengenal sebuah Dzat tuhan, karena Dzat merupakan manuvestasi dari Tuhan (M.Aniq:2018) dari hal tersebut kita akan mempunyai sebuah sifat, sifat tersebut menjadi Asma’,kemudian menjadi Af’al. Maksudnya sifat disini adalah sebuah sifat misal sayang, sayang akan menjadi sebuah kata kerja atau realita menyayangi, menyayangi akan menjadi Af’al yaitu sebuah tindakan dari perwujudan sifat sayang di kehidupan masyarakat. Seharusnya dalam pendidikan karakter kiblatnya adalah konsep tersebut maka akan membentuk sebuah sifat yang benar akan terwujud di masyarakat nyata.

a. Dzat Allah SWT merupakan zat pribadi dimana zat pribadi merupakan satu perwujudan yang berdiri sendiri tanpa adanya ketergantungan pada dzat yang lain.  Sangat berbeda dengan manusia yang membutuhkan Allah untuk bisa hidup. Adanya alam, malaikat, jin, dan manusia itu tercipta karena adanya akibat dari adanya dzat Allah. Semua ada karena dzat yang maha Qadim. Dzat Allah SWT memiliki sifat-sifat yaitu 20 Sifat Allah yang wajib, sifat yang mustahil bagi Allah SWT, dan sifat yang ada pada dzat Allah.
b. Sifat
Sebagai Sang Khalik, Allah swt memiliki sifat-sifat yang tentunya tidak sama dengansifat yang dimiliki oleh manusia ataupun makhluk lainnya. Mengenal sifat-sifat Allah dapat meningkatkan keimanan kita. Seseorang yang mengaku mengenal dan meyakini Allah itu ada namun ia tidak mengenal sifat Allah, maka ia perlu lebih mendekatkan diri kepada Allah swt. Sifat-sifat Allah yang wajib kita imani ada 20.
c. Af’al (Tindakan)
Af’al Allah adalah perbuatan Allah. Bahwa segala yang ada di dunia ini termasukmanusia adalah Af’al (perbuatan) Allah SWT. Adanya bumi, langit, manusia, malaikat, jin, surga, neraka dan yang lainnya merupakan Af’al Allah yang disediakan oleh Allah untuk manusia.  Perbuatan yang terjadi digolongkan pada:
- Baik pada bentuk (rupa) dan isi (hakekatnya) seperti iman dan taat.
- Buruk pada bentuk (rupa) namun baik pada pengertian isi (hakekat) seperti kufur dan maksiat.Namun perlu digaris bawahi bahwa tidak akan ada perbuatan buruk pada diri manusia jika manusianya sendiri tidak melakukan hal yang buruk pada dirinya sendiri.
d. Asma (Reality) Asmaaul husna secara harfiah ialah nama-nama, sebutan, gelar Allah yang baik dan agung sesuai dengan sifat-sifat-Nya. Nama-nama Allah yang agung dan mulia itu merupakan suatu kesatuan yang menyatu dalam kebesaran dan kehebatan milik Allah.
Dzat Allah tidak akan pernah mampu dicapai oleh pemikiran manusia terpintar sekalipun.“Fikirkanlah olehmu sifat Allah dan jangan kamu memikirkan akan zat-Nya”. Allah meliputi segala sesuatu adalah kesempurnaan. dzat , sifat, asma, dan af’al.
Manusia mempunyai sifat sayang, maka asmanya penyayang,dan memiliki tindakan yang selalu menyayangi. 
          Mustaqim yaitu jalan yang menegakkan (istiqomah).
Citra Tuhan hadir bersama apa yang diciptakan sesuai realitas (menyadari keberadaan-Nya).
Karena sejatinya gerakan Tuhan itu berada di dalam gerakan manusia. Yang artinya bergantung kepada manusia itu mencintai ciptaan-Nya(keindahan).
Hati adalah simpul akhir yang dilihat dari suatu peristiwa. Berangkat dari cara Tuhan menitipkan sifat-sifat Nama Tuhan kepada manusia.


Kamis, 04 Oktober 2018

Reportase Filsafat Pendidikan #Pertemuan kedua

Selamat beraktivitas para pembaca yang budiman, pada kesempatan kali ini akan membahas sedikit tentang pendidikan. Mohon maaf sebelumnya jika ada penulisan yang kurang dan masih berantakan kalimatnya, semoga dapat bermanfaat.

                         Ki Hajar Dewantara


     Salah satu pahlawan negeri yang memiliki pemikiran yang luar biasa tentang pendidikan. Pandangan beliau sangat luas seputar pendidikan. Ki Hajar Dewantara orang Indonesia yang pintar. Namun pandangan Ki Hajar Dewantara tidak diterapkan orang Indonesia sendiri. Indonesia termasuk negara yang tertinggal masalah pendidikan. Pandangan dan pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan malah diterapkan di Negara Finlandia dengan sangat baik. Proses pengajarannya seperti di pesantren. Membebaskan anak memilih apa yag diminati, tetapi harus paham apa yang sudah dipilih dan masih dengan batas kewajaran. Salah satu sarana pendidikan yang didirikan oleh Ki Hajar Dewantara adalah Taman Siswa (kesadaran ekologi).
Di indonesia ini, untuk pendidikan masih tergolong ke dalam negara yan berkembang dibandingkan dengan negara Filandia.

Negara Filandia
-          Banyak pofesor yang terjun di TK atau SD untuk menjadi kepala sekolah. Mereka tidak memiliki rasa gengsi dengan gelar profesor yang dimiliki saat harus mengabdi menjadi kepala sekolah di institusi pendidikan TK atau SD.

-          Cara berpikir negara ini menganut pola pikir filsafat Ki Hajar Dewantara.

Negara Indonesia
-          Profesor di Indonesia banyak yang mengedepankan gengsi saat mereka harus mengajar dalam institusi TK atau SD.
Dari uraian di atas, kita harusnya bangga karena memiliki anak bangsa seperti Ki Hadjar Dewantara yang sangat berpengaruh terhadap pendidikan. Sehingga menjadikan negara lain terinspirasi untuk memajukan pendidikannya.  Bicara tentang pendidikan, pendidikan nasional salah satunya.
     Kesadaran bependidikan nasional sehingga lahir rasa kemerdekaan yang secara normatif itu merupakan kebebasan. Lalu apa itu Independent? Freedom?
Independent itu terikat sedangkan freedom itu kebebasan.
Semisal, "seorang pemain sepak bola bebas menendang, mengoper, menggiring bola, tetapi ia sadar kalau ia bermain di lapangan, ada wasit, ada batas lapangan, sehingga ia tahu seberapa bebasnya gerak diruang tersebut pasti ada batasannya".
Kemerdekaan itu sendiri dapat dikatakan merdeka apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
(1) Berdiri sendiri (otonomi), (2) Tidak bergantung kepada orang lain, (3) Dapat mengatur dirinya sendiri.
Tiga ciri di atas sangat penting untuk menyelaraskan perbedaan yang ada. Maksudnya adalah bahwa setiap individu dapat mengendalian diri terhadap pikiran, ucapan, dan perbuatan yang dilakukan.

Kurang lebih itu yang bisa saya sampaikan.
Terimakasih sudah membaca.. ^_^


1. Nama: isna zulfa (15120265)
2. Amalia Ayu Lestari (15120065)
3.ika sofiana 15120299
4. Nofiana Ulfa (15120055)
5. Yulanta Ilham amalia (15120276)
6. Anita Tri Yuniarti (15120247)
7.Afif Zaenal (15120096)
8.azzah nurlaela (15120245)
9. Suci Yulianti Lestari (15120379)
10. Feby Rohma Awalia (15120093)
11. Angilia Herli Lutfiyani (15120088)
12. Risha Ardhanty (15120079)
13.sri Kartika asih ( 15120388 )
14. Bayu kurniawan (15120057)
15. Abu Rizal Bakri (15120482)
16. Muhammad khoirul ulum 15120248
17. Nida Nur Fauziyyah (15120094)
18. Ika Arum Pujiastuti (15120268)
19. Dita Ihsaniah Putri (15120069)
20. Vitriana Dara Hayufani (15120149)
21. Linda Prima Safira (15120115)
22. Ardhita Dian Aslami (15120350)
23. Sesty isdayanti (15120066)
24. Dwi Kurnia Ningsih (15120062)
25. Yasinta Juwita P. (15120071)
26. Irma Anggraeni Aida (15120074)
27. Ahmad gofur
28. Dodi yugantara
29. Indra Pramono (15120089)
30. Syaidiah Intan Ariani (15120112)
31. Taufik Angga Baskara (15120436)